oleh

Membangun Masa Depan AI: Kolaborasi Telkom Indonesia, Alibaba Cloud, dan Komunitas Python Indonesia

Membangun Masa Depan AI: Kolaborasi Telkom Indonesia, Alibaba Cloud, dan Komunitas Python Indonesia

Ruangan dipenuhi energi kreatif, diskusi hangat tentang algoritma, dan ide-ide yang mengalir layaknya kopi hangat di pagi hari. Inilah suasana Community Meetup Maret: Build and Implement AI to Deliver the Perfect Product, yang digelar oleh Program Indigo Telkom Indonesia bersama Alibaba Cloud, dan Komunitas Python Indonesia. Acara ini juga menghadirkan Bigbox, penyedia solusi layanan data enterprise dan AI milik Telkom Indonesia, sebagai salah satu pengisi acara.

Bertempat di Telkom Landmark Tower, Jakarta Selatan, sebanyak lebih dari 50 tech talents, mulai dari developer, founder startup, hingga inovator teknologi, berkumpul untuk menjawab tantangan transformasi digital melalui AI. Tapi, apa yang membuat meetup ini menjadi lebih dari sekadar forum diskusi biasa?

AI: Bukan Sekadar Teknologi, tapi Mitra Transformasi

Agus Laksono, Tribe Leader Bigdata & Smart Platform Telkom Indoneisa , membuka sesi dengan mengajak peserta memandang AI sebagai mitra strategis dalam bisnis. “AI bukan hanya tentang algoritma canggih, tapi bagaimana teknologi ini bisa menjadi enabler untuk memecahkan masalah nyata di berbagai sektor,” ujarnya.

Agus menekankan tiga peran kunci AI dalam industri:

Optimasi Proses Bisnis: AI mampu menganalisis data kompleks untuk meningkatkan efisiensi operasional.

Inovasi Produk: Dengan AI, perusahaan bisa menciptakan solusi yang adaptif dan berbasis kebutuhan spesifik pengguna.

Pengambilan Keputusan: AI memberikan insight berbasis data untuk strategi bisnis yang lebih presisi.

“Kolaborasi antara pelaku industri, komunitas, dan pemerintah akan mempercepat adopsi AI yang berkelanjutan,” tambahnya, mengundang peserta untuk berpikir lebih luas.

Hands-On Session: Membangun RAG dengan Open Source LLM

Alif Ramadhan , AI Engineer, memandu peserta dalam sesi teknis tentang Retrieval-Augmented Generation (RAG) . “Bayangkan sistem yang bisa menjawab pertanyaan spesifik menggunakan data internal perusahaan, tanpa bergantung pada model berbayar,” kata Alif.

Ia menjelaskan konsep RAG sebagai kombinasi antara retrieval system (mengambil data relevan dari sumber besar) dan generation model (menghasilkan respon natural). “Dengan tools open source seperti LangChain dan Hugging Face, developer bisa membangun solusi AI yang hemat biaya namun powerful,” lanjutnya.

Peserta antusias mencoba langkah-langkah praktis: mulai dari memproses dokumen besar hingga menyempurnakan model.

Tujuan dan Harapan: Membangun Ekosistem AI yang Inklusif

<img style="width: 100%;" src="https://imagedelivery.net/H6_s_Eb_ylTWnSEV3HlmYQ/9cc93a72-c69e-4d1c-7480-57b314944d00/public" alt="Kolaborasi Membangun Masa Depan AI: Telkom Indonesia, Alibaba Cloud, dan Komunitas Python Indonesia.
” />

Acara ini digelar dengan visi memperkuat ekosistem AI Indonesia yang inklusif, di mana setiap pelaku teknologi, baik dari korporasi, startup, maupun komunitas, bisa berkolaborasi untuk menciptakan solusi berdampak. Patricia Eugene Gaspersz, Senior Manager Indigo, menegaskan bahwa “acara ini bukan sekadar ajang berbagi ilmu, tapi upaya untuk menjembatani gap antara teori dan praktik, sehingga lebih banyak inovator lokal bisa mengimplementasikan AI secara mandiri.”

Senada dengan Patricia, Febria Roosita, Global Program Manager Alibaba Cloud, menyoroti pentingnya kolaborasi global dan lokal. “Indonesia punya potensi besar di bidang AI. Dengan menggabungkan kekuatan teknologi cloud Alibaba dan kreativitas developer lokal, kami yakin bisa menciptakan solusi yang tidak hanya relevan di dalam negeri, tapi juga di kancah internasional,” ujarnya.

Berlangsung di bulan Ramadan, acara ini tak hanya menjadi wadah berbagi ilmu, tapi juga memperkuat silaturahmi. Peserta terlihat antusias berdiskusi sambil menikmati hidangan berbuka puasa, menciptakan suasana yang hangat dan penuh inspirasi. Kesuksesan acara ini diharapkan dapat menjadi batu loncatan untuk program lanjutan. “Kami ingin setiap inovator di Indonesia punya akses ke sumber daya terbaik. Bersama dengan para stakeholder terkait, kita bisa mendorong pertumbuhan ekosistem teknologi AI lokal sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat” tutup Patricia.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES